SEMINAR PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL
Banjarmasin, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2020 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyelengarakan kegiatan Seminar Nasional Anugerah Jurnalis Adinegoro yang berlangsung di Lecture Hall FISIP, Jumat (07/02/2020). Hadir dalam kegiatan ini Rektor ULM Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc., Sekretaris Jendral PWI Pusat Mirza Zulhadi, Ketua Panitia Anugerah Jurnalis Adinegoro Rita Sri Hastuti, Dewan juri dan pemenang serta mahasiswa prodi komunikasi ULM.
Sekretaris Jendral PWI pusat Mirza Zulhadi mengungkapkan bahwa penganugerahan penghargaan ini diadakan setiap tahun dan menjadi penghargaan tertinggi bagi pihak yang menerimanya. Melalui penghargaan Adinegoro ini diharapkan kualitas jurnalistik akan terus meningkat dan menjadi dorongon bagi insan pers untuk menghasilkan produk yg berkualitas. Tidak lupa pula beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada ULM yang memperingati Hari Pers Nasional dan menjadi tuan rumah dalam serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan HPN.
Rektor ULM menilai ditengah akses informasi yang begitu cepat saat ini banyak berita yang memiliki judul bombastis tapi tidak memiliki nilai berita yang menarik. Namun, dengan adanya penghargaan ini membuktikan bahwa masih banyak berita yang bagus dan membanggakan. Para peraih penghargaan Adinegoro tersebut sebagai berikut: Kategori Cetak dengan judul “Hanya Api Semata Api” karya Stefanus Teguh Adi Pramono (Majalah Tempo), kategori siber dengan judul “Bom Waktu Di Lahan Gambut” karya Muhammad Amin (Riaupos.co), Kategori televisi dengan judul “Berebut Oksigen Di Tambora” karya Rahdini Ikaningrum (Metro TV), kategori radio dengan judul “Lubang Tambang Pembawa Petaka” karya Marga Rahayu (LPP RRI Samarinda), kategori foto dengan judul “Erupsi Gunung Anak Krakatau” karya Affan Adenensi Riza Fathoni (Harian Kompas), dan kategori karikatur dengan judul “Anak Anak Terlena Oleh Gadget” karya Djoko Susilo (Harian Suara Merdeka).
Pada kesempatan ini kita bisa tahu proses penilaian dalam menetapkan pemenang dan bagaimana liputan jurnalistik yang bermakna dan tidak mengandung hoax di dalamnya. Beliau berharap ini akan menjadi secercah cahaya di dunia jurnalisitik. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi seminar oleh dewan juri dan pemenang. (Humas ULM)