KONTEN LOKAL DALAM PENYIARAN PUBLIK
Banjarmasin, (29/03) Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. H. Sutarto Hadi M.Si., M.Sc memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekolah P3SPS yang diselengarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat selama dua hari mulai 29 s.d 30 Maret 2019. Acara sendiri dibuka oleh Komisioner KPI Pusat Ubaidillah dan Mayong Suryo Laksono yang juga menjadi moderator pada saat pemaparan materi oleh Rektor.
Pada kesempatan yang diberikan, Rektor menyoroti tentang pentingnya konten lokal di televisi nasional yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Indonesia, kata Rektor, memiliki sumber daya lokal berupa budaya dan alam yang berlimpah. Sayangnya keberagaman itu belum diolah dengan baik sehingga muncul realitas bahwa Indonesia adalah Jawa. Disitu peran penyiaran agar mengikis realitas tersebut, dimana hal ini bisa dilakukan dengan aturan jatah konten lokal yang seimbang. Jika potensi ini dapat dimanfaatkan melalui porsi konten yang memadai, tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan daerah.
Secara regulasi Indonesia masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara lain yang memiliki peraturan lebih ketat tentang konten lokal dalam peraturan mereka. “Australia 55% dari konten mereka harus berisi muatan local, dan itu harus ditayangkan di slot prime time dimana siarannya mulai pukul 18.00 hingga malam. Kemudian ada Bulgaria yang porsi muatan lokalnya hingga 50%, Perancis 40 persen, dan Malaysia sampai 80 persen dengan programnya harus menggunakan bahasa nasional mereka,” jelas Rektor.
Terkait pelaksanaan siaran lokal di Indonesia, Rektor menilai masih belum sepenuhnya dilaksanakan oleh lembaga penyiaran. Namun dia juga melihat bahwa siaran televisi bukan industri yang murah. Hal ini berkaitan soal biaya produksi dan biaya riset yang mahal untuk membuat konten lokal. Sehingga pilihan untuk membeli konten dari rumah produksi tetap menjadi pilihan utama stasiun televisi. Hal ini juga menjadi tanggung jawab kita sebenarnya untuk bisa mengangkat muatan lokal untuk bisa tampil secara nasional. (Humas ULM)