CIPTAKAN NASIONALISME UNTUK BANGSA DAN NEGARA
Nasionalisme dipandang sebagai sistem budaya yang mencakup kesetiaan, komitmen, emosi dan perasaan kepada bangsa dan negara. Perkembangan nasionalisme di zaman sekarang lebih terkait dengan upaya membendung dan melawan imperialisme, upaya perlawanan daerahisme dan lokalisme serta upaya melawan terorisme dan radikalisme. Kondisi bangsa Indonesia saat ini dapat dilihat dari banyaknya yang meragukan pancasila sebagai ideologi negara, kondisi politik dan ekonomi yang belum stabil karena kepentingan kelompok, berkembangnya paham radikal, berkembangnya berita hoax serta peredaran narkoba. Hal tersebut dibahas dalam seminar nasional program studi Ilmu Pemerintahan FISIP ULM, Selasa (28/11/2017). Kegiatan ini menghadirkan keynote speaker Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si serta narasumber yang bergerak dibidangnya seperti pakar ilmu politik UMY Dr. Titin Purwaningsih, M.Si, Kepala BIN KalSel Brigjend Daru Cahyono dan akademisi ilmu pemerintahan FISIP ULM Drs. Apriansyah, M.Si.
Menurut pakar ilmu politik UMY tersebut radikalisme adalah suatu paham yang memfokuskan pada perubahan tatanan sosial dan politik secara radikal sedangkan deradikalisasi merupakan upaya untuk meminimalisir tindakan dan gerakan radikal. Sampai saat ini baik pemerintah, masyarakat maupun lembaga yang lain terus berupaya melakukan deradikalisasi dengan meminimalisir kesenjangan sosial dan ekonomi dimasyarakat, melakukan penyadaran dan kepedulian untuk meminimalisir ruang gerak radikal serta penyadaran untuk menyaring sebuah informasi. Selain itu, akademisi dari FISIP ULM Drs. Apriansyah, M.Si juga menyampaikan, masyarakat harus kembali kepada nilai-nilai pancasila dan melaksanakan UUD 1945 dengan baik sehingga tercipta keadilan dalam masyarakat dan kesamaan kedudukan didepan hukum. Disamping itu, masyarakat juga harus melihat perbedaan sebagai keuntungan dan peluang untuk bersatu menjadi Indonesia. Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si mengajak para mahasiswa dan masyarakat untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan serta terus berbuat adil kepada siapapun. Sebab, kesenjangan sosial dimasyarakat menjadi salah satu penyebab muncul radikalisasi. Mahasiswa sebagai generasi muda harus mampu menjadi pelopor untuk terus meningkatkan rasa nasionalisme dan mencegah perkembangan gerakan gerakan radikal di lingkungan kampus maupun dimasyarakat. (Humas ULM)