Esai “DOPE” Wilayah Meratus Antar Dwi Cahyaning Arum & Rosyifa Adela SB Raih 1ST Runner Up Hilarius 2024
Yogyakarta – Hilarius 2024 International Scientific Essay Competition adalah sebuah kompetisi esai ilmiah yang diadakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Ajang ini memberi kesempatan kepada mahasiswa dan pelajar dari seluruh dunia untuk berkompetisi dalam menulis esai yang berkaitan dengan isu-isu ilmiah, sosial, teknologi, lingkungan, serta bidang-bidang lain yang relevan secara global.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui mahasiswa Prodi Keperawatan Dwi Cahyaning Arum & Rosyifa Adela SB turut berpartisipasi pada kompetisi yang dilakasanakan selama tiga hari yakni 4-6 Oktober 2024. Mereka mengikuti cabang lomba international scientific essay yang dibuka pada bulan juni secara daring dan berhasil menyabet posisi 1ST Runner Up Hilarius 2024. Peraihan ini diterima setelah rangkaian lolos di semifinal dan dilanjutkan secara luring di Universitas Gadjah Mada dengan mempresentasikan ide/gagasan esai.
Melalui esai yang berjudul “DOPE (Disaster Response Empowerment): Landslide Preparedness For Ex-Mined Land In The Meratus Region Of Kalimantan Based On Roy Adaptation Model”, Dwi dan Rosyifa berusaha untuk mengangkat isu pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi bencana alam dan edukasi pre-hospital.
“Isi karya kami adalah pemberdayaan masyarakat wilayah Meratus area bekas pertambangan dalam kesiapsiagaan bencana tanah longsor berdasarkan teori Roy Adaptation dimana bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam mencegah, mengatasi, dan beradaptasi oleh keadaan” Ucap Dwi.
Melalui gagasan dan program yang mereka tuangkan ini juga diharapkan dapat diaplikasikan pada lokasi dan bencana lain yang sifatnya continue. “Gagasan kreatif yang tertuang dalam ide kami adalah membuat program edukasi selama 7 hari yang terdiri dari 3 tahap yaitu Pre Stage, Core Stage, dan Post Stage dengan luaran dari program berupa pembentukan Komunitas Tanggap Bencana yang anggotanya adalah masyarakat setempat Meratus.” Tambahnya
Dwi Cahyaning Arum mengaku dalam persiapan perlombaan ini, timnya dibimbing oleh dosen terbaik dari Program Studi Keperawatan yaitu Ners Bernadetta Germia A., S.Kep., M.Kep. yang membimbing dari awal pembuatan naskah esai sampai lolos ke babak final. Persiapan ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan. Namun, tantangan datang dari bahasa pengantarnya yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa inggris. “karena perlombaan ini bersifat internasional jadi harus menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar dalam naskah esai, presentasi, dan FGD.” Ucap Dwi
Pengalaman mereka bertanding pada kompetisi internasional ini tentu menjadi momen berkesan dimana mereka dihadapkan oleh tim yang hebat dari berbagai unversitas besar di Indonesia baik dari program studi kedokteran, keperawatan, dan kebidanan. Tak hanya itu, kompetisi juga tidak hanya diisi dengan perlombaan saja, tapi juga kegiatan fun yang menghilangkan rasa lelah seperti kegiatan cultural night dan city tour.
Previous post