Prof. Dr. Dra. Hj. Fatimah, M.Hum. Dikukuhkan Sebagai Guru Besar
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengukuhkan Prof. Dr. Dra. Hj. Fatimah, M.Hum., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada Kamis (16/3/2022). Acara pengukuhan ini digelar di Aula lantai 1 Rektorat ULM, Banjarmasin, dihadiri seluruh jajaran senat dan pimpinan ULM.
Prof. Fatimah merupakan guru besar ke-22 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan menjadi Guru Besar ULM ke-73. Pada agenda pengukuhan ini, beliau membawakan orasi ilmiah berjudul “Dinamika Penilaian PPKn dalam Lini Masa Kurikulum Pendidikan Indonesia”,
Rektor ULM Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si., menargetkan ULM memilki 100-150 Guru Besar dalam waktu dekat. Hingga saat ini, Rektor menuturkan ULM sedang mengajukan 20 usulan guru besar dan berharap dapat disetujui untuk dikukuhkan pada tahun ini. “Kami di ULM terus mendorong dosen-dosen kami untuk bisa mencapai predikat guru besar, jabatan fungsional tertinggi di pendidikan, melalui berbagai kebijakan untuk optimalisasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Rektor.
Prof. Dr. Dra. Hj. Fatimah, M.Hum., pada kesempatan ini menyampaikan Orasi Ilmiahnya dengan judul “Dinamika Penilaian PPKn Dalam Lini Masa Kurikulum Pnedidikan di Indonesia”. Prof. Fatimah dalam kesimpulannya menilai dinamika penilaian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam lini masa Kurikulum di Indonesia, khusus bidang keilmuan PPKn, di masa lalu sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik kenegaraan, terutama dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila, dengan “aura” ideologi politik masing-masing rezim politik, dan menjadi beban bagi guru PPKn, karena menjadi satu- satunya “pejuang” pendidik dalam hal “mem-Pancasila-kan”, “memoralisasikan” dan “mempribadikan” peserta didik, baik dalam aspek materi maupun penilaian.
“Kurikulum Merdeka Belajar telah sedikit mengurangi beban tersebut. Proyek Profil Pelajar Pancasila mengajak semua elemen pendidik untuk bersama-sama menanamkan karakter Pancasila, dengan pola pembelajaran yang mengajar aktif, berpartisipasi dan memberikan solusi (Problem based Learning) melalui proyek (Project Based Learning), dan didukung oleh pola asesmen yang mengakomodasi keragaman pembelajaran.” tutup Prof. Fatimah
Previous post