Rektor Menjadi Narasumber Dalam Seminar Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Polda Kalsel
Dalam rangka peningkatan kinerja Polri di Kalimantan Selatan, Kepolisian Daerah Kalsel menggelar acara bertajuk “Ilntelkam Polda Kalsel yang Presisi Siap Mendukung Pemilu 2024 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi Global”. Acara ini dilaksanakan pada 11 November 2022 di Best Western Hotel dan dihadiri oleh jajaran Polda Kalsel. Pada Kesempatan ini, Polda mengundang Rektor ULM Prof. Dr. Ahmad, S.E, M.Si sebagai narasumber dalam acara tersebut. Kehadiran Rektor ULM sebagai narasumber di acara ini dirasa penting untuk mendapatkan gambaran dari akademisi dan kampus tentang bagaimana kalsel bisa menghadapi resesi global dunia dalam segi sumber daya alam, dan pemulihan ekonomi nya.
Direktur Intelkam Polda Kalsel mengatakan bahwa tantangan tugas Kamtibmas ke depan terdapat beberapa agenda nasional yang menjadi tanggung jawab bersama. Pemilu 2024 memang masih lama akan tetapi pondasi pengamanan harus dibangun dari 2022 dan 2023 yang mana itu mendekati tahapan inti pada agenda pemilu yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 nantinya. Selain itu, ancaman resesi global yang mana kita lihat sekarang, inflasi kalsel sudah melebihi inflasi nasional, terkait bidang ekonomi juga menjadi pertimbangan kita karena ekonomi berpengaruh pada inflasi kamtibnas di kalsel, selain itu, resesi global dunia sedang dihadapi oleh Negara maju lainnya yang dilatarbelakangi salah satunya karena perang rusia-ukraina, krisis bahan pangan, krisis energy.
Acara ini merupakan sebuah kehormatan bagi Rektor ULM, dipercaya menjadi narasumber membahas tentang pemulihan ekonomi serta reseasi ekonomi global yang akan dihadapi dunia termasuk Kalimantan Selatan. “kalau kita berbicara ekonomi, tujuannya adalah membangun kesejahteraan masyarakat, indikator masyarakat sejahtera pada level wilayah adalah diukur dalam capaian pertumbuhan ekonomi/economy growth,” ucap rektor.
Beliau berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Kalsel termasuk yang terbaik di Regional Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada performance sektor riil yang berkembang di daerah itu, contohnya Kaltim yang 50 % pertumbuhan ekonominya tergantung pada sektor pertambangan. Ketika ada kebijakan nasional, dunia atau global yang bisa menahan ekspor hasil tambang maka itu akan drop. Maka dari itu, beliau mengatakan harus ada strategi yang bisa dimanfaatkan untuk menyeimbangkan kebijakan-kebijakan pembangunana ekonomi yang ada di kawasan regional untuk memberikan jaminan sustainability pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Acara berlangsung dengan lancar dan menyenangkan, terlihat dari sesi tanya jawab, yang mana banyak undangan yang aktif bertanya dan menyimak pemaparan beliau.