PELUANG IBUKOTA BARU DAN INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam rangka pendalaman tugas bagi pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotabaru, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat (LPPM ULM) mengadakan kegiatan bimbingan teknis dengan tema “Implementasi Permendagri No. 90 Tahunn 2019 dan Strategi pengembangan Investasi Pembangunan Daerah” yang digelar di Hotel Mercure dari tanggal 10 s.d 14 Maret 2020. Wakil Rektor Bidang Akademik ULM Prof. Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd., Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Drs. H. Mukni, Ketua Pelaksana Dr. H. Hairudinor, S.Sos, MM., dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Kotabaru menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis ini.
Dalam sambutannya, Drs. H. Mukni mengungkapkan bahwa tema yang diangkat kali ini sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh anggota dewan dilapangan. Kesulitan tersebut diperparah dengan potensi investasi yang terhambat karena kurangnya koordinasi dan informasi. Akibat kesulitan tersebut masyarakat tidak mengetahui segala potensi dan peluang investasi di daerah mereka. Beliau berharap dengan mengikuti bimtek ini, 35 anggota dewan yang hadir mendapat pengetahuan dan berkesempatan menyampaikan permasalahan tentang investasi yang masing-masing anggota hadapi di daerahnya. Dimana tujuan jangka panjangnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotabaru.
Wakil Rektor Prof. Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd menyatakan bahwa investasi di daerah sering menimbulkan dilema bagi masyarakat dan daerah. Sehingga diperlukan sinergi dari pemerintah daerah untuk menyusun Perda yang tujuannya menyejahterakan masyarakat. Sebagai anggota dewan yang memiliki tugas utama menghasilkan peraturan, jangan sampai hanya melakuan rapat tanpa ada realisasi Perda yang dihasilkan. Untuk itu, dengan adanya Perda, segala hal yang menghalangi masuknya investasi tidak lagi terhalangi. Beliau menambahkan dengan perpindahan ibukota, Kabupaten Kotabaru berpotensi menjadi pintu masuk ibukota melalui pintu laut. Jika angkutan barang dan komoditas lebih murah, pelaku pasar akan lebih memilih Kotabaru sebagai pusat kegiatan. Beliau berharap Kabupaten Kotabaru dapat melihat potensi tersebut dan jangan sampai hanya jadi ‘penonton’.