MEMAJUKAN BANGSA MELALUI PENDIDIKAN
Temu Alumni dan Seminar kesejarahan program studi pendidikan sejarah FKIP Unlam dengan tema Catatan Kritis Tentang Nasionalisme Indonesia dan Strategi Guru Menanamkan Nasionalisme Kepada Peserta Didik acara ini berlangsung di hotel Mecure Duta Mall Banjarmasin pada (27/03/2016) dan di hadiri oleh Rektor Unlam Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si.,M.Sc, Wakil Dekan I FKIP , tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan FKIP dan para alumni pendidikan sejarah FKIP Unlam.
Adapun sebagai nara sumber pada seminar kesejarahan yaitu Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A (Kaprodi S3 ilmu-ilmu Humaniora Universitas Gadjah Mada) dan Dr. Bambang Subiyakto, M.Hum (sejarawan, dosen program studi pendidikan sejarah FKIP Unlam). Pada masa sekarang ini tekanan terhadap eksistensi negara-kebangsaan semakin berat. Ideologi global menjadi pemicu munculnya kekaburan batas-batas suatu Negara dan tampaknya turut menggeser pemaknaan terhadap faham kebangsaan, mensinyalir bahwa nasionalisme religius yang menjadi ciri nasionalisme Indonesia kini sudah mengarah ke nasionalisme kosmopolitan. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah di tentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam pendidikan strategi dimaknai sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam menanamkan dan menumbuhkan nasionalisme bukan merupakan tanggung jawab sepenuhnya para guru sejarah melainkan menjadi tanggung jawab bersama segenap elemen bangsa. Di dunia pendidikan atau sekolah menanamkan nasionalisme dilakukan secara terus menerus dengan cara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran, terintegrasi kedalam setiap pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan, dan dilaksanakan melalui kegiatan pengelola semua urusan di sekolah yang melibatkan semua warga sekolah. Guru dapat memilih dan memnentukan sendiri strategi dan penggunaan berbagai macam metode, model, teknik atau pendekatan yang dianggap relevan, efektif dan efesien dalam menanamkan nasionalisme melalui proses belajar mengajar.
Dalam acara ini Rektor Unlam juga melantik pengurus IKA FKIP Unlam, beliau mengucapkan selamat kepada pengurus IKA Unlam yang baru di lantik, semoga dengan terbentuknya IKA FKIP Unlam ini bisa mendekatkan hubungan almamater dengan para alumninya dan bersama-sama kita memajukan almamater yang kita cintai ini. Beliau juga berharap IKA FKIP Unlam bisa bersinergi dengan IKA UNLAM untuk menjadikan universitas terkemuka dan berdaya saing. (Humas Unlam)