Inspirasi Bagi Pemuda Banua: Osmar Zaidan dan Anandyta Amalia meraih penghargaan 30 MUDA30 dengan pergerakan “Kita Korban Bullying”
Jakarta – Penghargaan 30 MUDA30: The Future Shapers and Changemakers telah sukses dilaksanakan pada Sabtu, 09 Maret 2024 bertempat di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat. Pada acara ini, 30 generasi muda dari seluruh Indonesia dikumpulkan untuk menerima penghargaan atas komitmen dan kontribusi yang mereka lakukan kepada masyarakat.
Penghargaan 30 MUDA30 ini merupakan langkah awal di tahun 2024 oleh Townhall muda, inisiatif yang digagas oleh Global Future X dan Pijar Foundation sebagai pembuka perjalanan inovatif menuju masa depan yang lebih baik. Penghargaan ini diberikan kepada 30 generasi muda dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang telah menunjukkan komitmen dan kontribusi Istimewa dalam inisiatif sosial, ekonomi, atau lingkungan. Para penerima penghargaan ini, telah diseleksi dari 350 pendaftar melalui penilaian oleh dewan juri. Mereka dianggap telah sukses menciptakan perubahan positif di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan social.
Salah satu peserta dan penerima acara penghargaan tersebut adalah Muhammad Osmar Zaidan Al-Wafi selaku Duta Genre Kota Banjarbaru dan Anandyta Amalia selaku Duta Genre Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi delegasi dari @KitaKorbanbullying yang bergerak dalam isu bullying.
KitaKorbanBullying adalah gerakan anak muda Kalimantan Selatan yang berfokus pada pemberantasan bullying di Indonesia melalui edukasi online dan offline. Mereka telah berhasil membentuk Satgas Siswa Anti-Bully di 20 sekolah di Provinsi Kalimantan Selatan dan merekrut lebih dari 1.300 relawan untuk memperluas dampak ke 13 Kabupaten/Kota. Para relawan akan menjadi trainer-fasilitator untuk membentuk Satgas Siswa Anti-Bully di 200+ SMA dan 400+ SMP di seluruh Kalimantan Selatan. Saat ini, KitaKorbanBullying sedang melakukan rekrutment relawan untuk kampanye online nasional sebelum Hari Anti Bullying Internasional di bulan Mei, dengan tujuan menduplikasi konsep trainer-fasilitator dan membentuk Satgas Siswa Anti-Bully di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.
Zaidan sebagai Duta Genre Kota Banjarbaru sekaligus inisiator KitaKorbanBullying menyampaikan kesannya terhadap acara penghargaan ini, mengatakan, “Saat ini ada banyak sekali pemuda Indonesia yang aktif berkontribusi bagi negeri dan dengan adanya forum pemuda ini, diharapkannya kita mampu berkolaborasi dan menciptakan dampak yang lebih besar lagi bagi bangsa ini”.
Anandyta sebagai Duta Genre Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus inisiator KitaKorbanBullying menegaskan pentingnya upaya pemberantasan kasus Bullying untuk menwujudkan Indonesia Emas 2045 bebas perundungan “Isu bullying menjadi isu yang sangat memprihatinkan, setiap hari banyak sekali berita terjadinya kasus bullying yang dialami oleh siapa saja. Hal ini tentu tidak dapat terus dibiarkan, terlebih lagi mengingat dampak yang ditimbulkan tidak main-main khususnya pada kesehatan mental korban yang mayoritas merupakan anak-anak dan remaja. Pemberantasan kasus bullying harus dilakukan dari sekarang untuk mewujudkan Indoneisa Emas 2045 bebas perundungan .” ujarnya.
Selain 30 generasi muda yang menghadiri acara ini untuk menerima penghargaan, acara penghargaan ini juga turut dihadiri dan didukung oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Sosial Angkie Yudistia, Pelaksana Tugas (Plt) Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Muhammad Taufiq, serta Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Dilaksanakannya acara penghargaan 30 MUDA30 ini memiliki visi untuk mendorong partisipasi lebih banyak pemuda Indonesia dalam pembuatan kebijakan dan mempromosikan inovasi sosial. KitaKorbanBullying sebagai satu dari dua penerima penghargaan yang berasal dari Kalimantan Selatan juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Kalimantan Selatan untuk melakukan pergerakan dan membawa perubahan untuk Indonesia. (UPKH FKIK ULM)