2 Mahasiswa Disabilitas Raih Gelar Sarjana dan Magister
Senat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar sidang terbuka dengan acara wisuda lulusan program Diploma, Sarjana, Profesi, Magister, Spesialis dan Doktor ke-109. Acara ini berlangsung di Auditorium ULM Banjarbaru, Rabu (7/12/2022). Sebanyak 974 lulusan dikukuhkan pada wisuda ULM ke-109 yang terdiri dari lulusan program Diploma 23 orang, lulusan program sarjana 867 orang, lulusan program profesi dokter gigi 8 orang, lulusan program magister 74 orang, lulusan program spesialis Ilmu Bedah 1 orang, dan lulusan program Doktor 1 orang.
Berikut lulusan terbaik wisuda ULM ke-109:
- Muhammad Akbar, A.Md.Ak program D3 Akuntansi dengan IPK 3.85
- Muhammad Naufal Akbar, M.Pd., lulusan program Magister Administrasi Pendidikan dengan IPK 3.91
- Nor Anisa Ramadanti, S.Pd., program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan IPK 3,90
- Yulianti, S.E., program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan IPK 3,88
- Hana Fauziah, S.H., program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dengan IPK 3,83
- Ester Sri Handayani Gea, S.A.B., program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan IPK 3,82
- Siti Viona Indah Swari, S.Kom., program studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik dengan IPK 3,80
- Muhammad Ronny Hakim, S.P., program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dengan IPK 3,81
- Melitania Puspitasari, S.Hut., program studi Kehutanan Fakultas Kehutanan dengan IPK 3,77
- Risaldi Ridwan, S.Si program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan IPK 3,73
- Meli Hayati, S.Psi., program studi Psikologi Fakultas Kedokteran dengan IPK 3,69
- Roshin Syahdan, S.Pi., program studi Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Kelautan dengan IPK 3,74
Dalam wisuda ini ULM kembali meluluskan 2 mahasiswa penyandang disabilitas masing-masing dari program Sarjana Ilmu Hukum dan program Magister Ilmu Pendidikan. Ini kembali menegaskan komitmen ULM untuk memfasilitasi kelompok difabel untuk mendapatkan hak menimba ilmu di perguruan tinggi setelah sebelumnya meluluskan mahasiswa meyandang disabilitas pada wisuda ke-103 dan wisuda ke-106.
Wisuda ke-109 merupakan wisuda pertama yang dilakukan oleh Rektor ULM terpilih periode 2022-2026 Prof. Dr. Ahmad, S.E., M.Si. Beliau memberikan beberapa pesan dan harapan beliau kepada para lulusan wisuda 109.
“Semoga kelak di kemudian hari kalian dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan yang kalian miliki untuk kemajuan bangsa dan negara,” ucap beliau.
Beliau menyampaikan, menjadi sarjana merupakan langkah awal dalam menempuh babak hidup baru dan menemui serta menjawab tantangan kehidupan. Seyogyanya para wisudawan akan kembali kepada masyarakat dan mengabdi dengan ilmu yang dimiliki masing-masing, tentunya dengan menghadapi permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan saat perkuliahan.
Prof. Ahmad juga berpesan kepada para wisudawan agar turut serta dalam memajukan ULM, salah satunya dengan tetap menjaga nama baik serta komunikasi dengan ULM. Hal ini juga salah satunya dikarenakan alumni merupakan termasuk dalam penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi serta berpengaruh dalam proses penilaian akreditasi. Di penghujung sambutan, beliau berpesan kepada para wisudawan untuk terus berbakti kepada orangtua.
“Tak mungkin ada orang yang pintar tanpa melalui proses pembelajaran, jangan pernah melupakan jasa baik kedua orangtua, dan jangan melewatkan doa-doa terbaik kepada orangtua,” tutup beliau.
Wisuda kali ini menjadi hari istimewa ULM karena kembali meluluskan dua mahasiswa difabel. Keduanya maju dan dipindahkan tali toganya di awal prosesi wisuda oleh Rektor. Dua mahasiswa tersebut yakni Rezki Adiyatama dari prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan M. Riady Kesuma yang lulus dari Program Pascasarjana. Disabilitas merupakan elemen bangsa yang harus dilindungi haknya, termasuk di sektor layanan pendidikan, karena mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia secara keseluruhan tanpa terkecuali telah diamanatkan dalam Undang-Undang. ULM akan terus meningkatkan komitmen untuk menjadi kampus inklusi dan saat ini miliki 44 mahasiswa disabilitas.