POTENSI, PELUANG, DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH
Lingkungan lahan basah yang menjadi unggulan dari Universitas Lambung Mangkurat mempunyai potensi yang sangat besar. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, ULM tidak hanya harus mengenal secara mendalam karakteristik lahan basah, tetapi juga harus memberi pahaman kepada masyarakat bahwa lahan-basah harus diperlakukan secara bijak agar memberi manfaat terus menerus. Salah satunya dengan mengadakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Potensi, Peluang, dan Tantangan Pengelolaan, Lahan Basah Secara Berkelanjutan” di Hotel Aria Barito pada, Sabtu (05/11). Acara ini diikuti 272 peserta berasal dari berbagai lembaga dan Instansi di Indonesia dan mengundang narasumber yang merupakan para ahli dalam bidangnya yaitu, Prof. Dr. Ir. Hadi. S. Alikodra, MS. (Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB), Prof. Dr. Ir. Gt. H. Muhammad Hatta, MS. (Guru Besar Fakultas Kehutanan ULM), dan Prof. Dr. agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si. (Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UM). Seminar nasional ini merupakan kegiatan yang menghimpun makalah hasil penelitian dan pengabdian pada masyarat dari dosen, guru, peneliti, praktisi, mahasiswa, dan masyarakat, kemudian dipresentasikan di forum peserta seminar. Lingkungan lahan basah memang menjadi hal yang menarik untuk dikaji, hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah makalah yang masuk dikepanitaan, yaitu sebanyak 329 makalah.
Rektor ULM Prof. Dr. H. Sutarto Hadi M.Si., M.Sc., dalam wawancara menyampaikan bahwa hal ini sangat membanggakan dan kita bisa bersyukur karena visi kita lahan basah tidak hanya diteliti oleh peneliti dari ULM tapi juga dari seluruh Indonesia. Sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan merupakan lingkungan lahan basah maka dari itu, lingkungan lahan basah menjadi salah satu alasan kenapa menjadi unggulan ULM. Hal lain terkait lahan basah disampaikan oleh salah satu narasumber Prof. Dr. Ir. H. Gt. H. Muhammad Hatta, MS., kita ingin mengemukakan potensi potensi dari lingkungan lahan basah. Selama ini kebanyakan orang hanya memanfaatkan lahan basahnya seperti kayu, ikan, dan lain sebagainya. Sementara itu hal hal yang terkait dengan pemanfaatannya sebagai penahan abrasi, mengurangi dampak tsunami, penghalang banjar masih jarang diungkap. Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Ristekdikti ini juga menambahkan, banyak hal yang harus terus kita gali mengenai lahan basah dengan memanfaatkan teknologi. Kebutuhan masyarakat yang terus meningkat juga harus diimbangi dengan pelestariannya. Sehingga kebutuhan mengenai lahan basah itu terpenuhi namun kelestarian juga tetap terjaga. Seminar ini diharapkan bisa menambahkan kajian kajian terbaru mengenai lingkungan lahan basah. Sehingga potensi dari lingkungan lahan basah pun bisa kita kembangkan lebih jauh. (Humas ULM)