KULIAH UMUM DUTA BESAR INDONESIA – SURINAME
Seperti yang kita ketahui dalam waktu dekat ini Indonesia akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara negara-negara asean. Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik.
Kamis (20/08/15) Kementrian Luar Negeri bekerjasama dengan Unlam menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Masyarakat Ekonomi Asean 2015 : Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia”, materi dalam kuliah umum kali ini disampaikan langsung oleh Bapak Nur Syahrir Rahardjo sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriname. Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan.
Dalam materinya beliau menyampaikan, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. (Humas Unlam)