TEKNOLOGI UNTUK MENGGALI POTENSI LOKAL
Banjarmasin, meningkatnya kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi di era informasi saat ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Harapan utama dari pemanfaatan TIK adalah terbentuknya karakter bangsa yang didukung oleh budaya, kekayaan daerah, pariwisata dan potensi lainnya sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan produktivitas kerja di kalangan masyarakat Indonesia saat ini yang diiringi peningkatan taraf pendidikan dan pendapatan masyarakat dimasa depan agar mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa-bangsa yang lainnya. Terkait hal tersebut, Pendidikan Ilmu Komputer FKIP Universitas Lambung Mangkurat mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Menggali Potensi Lokal untuk Berdaya Saing Global” di Aula Rektorat lt.3, Kamis (28/09/2017). Hadir dalam acara Rektor Prof. Dr. H. Sutarto Hadi., M.Si., M.Sc, Dekan FKIP Prof. Dr. H. Wahyu , MS, Kaprodi Pendidikan Komputer serta mahasiswa dengan mengundang narasumber yaitu Prof. Dr. Munir, M.IT dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D dari Universitas Indonesia, seminar kali ini bertujuan untuk mengembangkan dunia IT di Banjarmasin serta mengasah potensi daerah untuk bisa bersaing di Nasional.
Seperti yang diketahui, kekayaan potensi lokal di Kalimantan Selatan sangat beragam. Seperti kebudayaan dan tradisi masyarakat Banjar diantaranya Bamandi-mandi, Ba’ayun Maulid, Kain Sasirangan, Rumah Adat Banjar dan lain sebagainya akan coba dimanfaatkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan teknologi informasi untuk menggali potensi di daerah akan mampu mengembangkan pembelajaran sehingga menjadi inovatif dan menarik, kata Prof. Dr. H. Wahyu , MS. Dekan FKIP ini juga menambahkan dengan menggunakan media seperti komputer ditambah dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai akan memudahkan akses dalam sebuah pembelajaran. Pendidikan Ilmu Komputer yang berbasis keunggulan lokal harus direvitalisasi agar potensi-potensi di daerah dapat berkembang dan mampu memiliki daya saing secara global. (Humas ULM)