Kolaborasi ULM dan Pemkab Banjar untuk Peningkatan Kesejahteraan Transmigran
Martapura – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang), untuk melakukan penelitian bertajuk “Problematika Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Banjar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi serta mencari solusi strategis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi di wilayah tersebut.
Kegiatan Ekspose Pendahuluan Penelitian diselenggarakan pada Selasa, 5 November 2024, di aula Bappedalitbang Kabupaten Banjar. Dalam sambutannya, Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq, menjelaskan bahwa penelitian ini didorong oleh berbagai permasalahan di kawasan transmigrasi, termasuk masalah status tanah yang muncul setelah program-program pengembangan desa dieksekusi.
“Dengan adanya masalah ini, kami merasa perlu mengkaji ulang penetapan lokasi program-program tersebut,” jelas Nashrullah.
Ia menambahkan bahwa informasi yang dimiliki pemerintah terkait kawasan transmigrasi masih minim, sehingga diperlukan kajian mendalam untuk mencegah terulangnya masalah serupa.
Kepala Bappedalitbang berharap LPPM ULM dapat menyelesaikan kajian ini pada akhir tahun, dengan melibatkan berbagai sektor, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Banjar dan sejumlah SKPD terkait. “Kami meminta tim LPPM ULM untuk menuntaskan kajian ini. Dalam kegiatan ini, banyak pihak yang akan berkolaborasi,” tambahnya.
Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Drs. Suyanto, M.P., menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di kawasan transmigrasi.
“Dengan adanya transmigrasi, pembangunan diharapkan berjalan lebih cepat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat lokal,” tuturnya.
Prof. Suyanto juga menjelaskan bahwa proses transmigrasi melibatkan beberapa tahapan, yakni penyesuaian, pemantapan, dan kemandirian, dengan masing-masing tahapan memakan waktu lima tahun.
Teknik penelitian yang digunakan dalam kajian ini meliputi wawancara dengan responden seperti warga transmigran, camat, pembekal, ketua adat, tokoh masyarakat, kepala UPT transmigrasi, serta pengumpulan data dari berbagai sumber terkait. Selain memaparkan temuan awal, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara peserta dan tim peneliti.
Dengan terselenggaranya Ekspose Pendahuluan ini, diharapkan penelitian dapat berjalan lancar serta menghasilkan rekomendasi yang tepat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigrasi di Kabupaten Banjar.