Rapat Koordinasi dengan Koordinator Program, Rektor Dorong Program Studi Susun Program BOPTN Dengan Baik

Banjarmasin – Dalam rangka efektivitas pengalokasian BOPTN Program Studi, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan Rapat Koordinasi dengan sejumlah Fakultas dan Prodi yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik dan Fakultas Perikanan  pada Senin (08/01/2024) di Ruang Rapat Senat Lantai 3 Rektorat. Hadir dalam acara para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan, dan para koordinator program studi.

Agenda dari kegiatan ini adalah pengarahan dari Rektor ULM tentang alokasi BOPTN yang langsung disalurkan ke Program Studi. Maka dari itu, Rektor mengharapkan kerjasama pihak-pihak terkait khususnya yang ada di Fakultas dan Prodi untuk dapat memanfaatkan dana BOPTN dengan maksimal dan terencana dengan baik.

Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) adalah bantuan biaya dari Pemerintah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Negeri untuk untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi negeri di Indonesia. Dana BOPTN ini dialokasikan untuk berbagai kebutuhan perguruan tinggi, termasuk untuk program studi.

Pembagian dana BOPTN untuk program studi didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:

• Jenjang pendidikan: Program studi sarjana mendapatkan alokasi dana BOPTN yang lebih besar daripada program studi diploma dan program studi vokasi.
• Kompleksitas program studi: Program studi yang memiliki kurikulum dan materi perkuliahan yang lebih kompleks, seperti program studi sains dan teknologi, mendapatkan alokasi dana BOPTN yang lebih besar daripada program studi sosial dan humaniora.
• Jumlah mahasiswa: Program studi dengan jumlah mahasiswa yang lebih banyak mendapatkan alokasi dana BOPTN yang lebih besar daripada program studi dengan jumlah mahasiswa yang lebih sedikit.

Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) memiliki hubungan yang positif dengan nilai SINTA dosen. Hal ini dikarenakan dana BOPTN dapat digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dosen yang dapat meningkatkan nilai SINTA, seperti:

• Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat: Dana BOPTN dapat digunakan untuk membiayai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kinerja dosen dalam Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (SINTA).
• Pengembangan karir dosen: Dana BOPTN dapat digunakan untuk membiayai pengembangan karir dosen, seperti mengikuti seminar, pelatihan, atau konferensi internasional. Pengembangan karir dosen juga merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kinerja dosen dalam SINTA.
• Peningkatan kualitas pendidikan: Dana BOPTN dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di program studi, seperti penyediaan bahan ajar, sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan. Peningkatan kualitas pendidikan juga dapat berdampak pada peningkatan nilai SINTA dosen, karena dosen yang mengajar di program studi berkualitas akan lebih mudah untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.

Namun, Rektor memusatkan perhatian pada masalah yang masih  dihadapi oleh ULM  seperti rendahnya capaian nilai SINTA sejumlah dosen yang masih berada di bawah 50 yang mana untuk bisa ikut serta berkompetisi pada jurnal pendidikan nasional minimal 150. Maka dari itu, bantuan dari pihak Fakultas dan Program Studi sangat diperlukan untuk bisa meningkatkan nilai SINTA para dosen. “Siapa dosen-dosen kita yang belum sampe pada level 150 dan siapa yang belum punya akun sinta supaya kita bantu dan fasilitasi untuk memiliki akun sinta. Saya yakin mereka sudah punya untuk daftar akun Sinta. Hal ini penting supaya terjadi peningkatan (Nilai SINTA 150).” Ucap Rektor