Magang Kedaireka Mahasiswa PASS ULM X Adaro
Universitas Lambung Mangkurat berinovasi membuat Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) dalam program Matching Fund bersama PT. Adaro. PASS bertujuan untuk membimbing para santri dari beberapa Ponpes yang ada di daerah Kalimantan Selatan agar memiliki kemampuan berwirausaha.
ULM membentuk beberapa tim mahasiswa dan dosen yang diberangkatkan ke beberapa pesantren di provinsi Kalimantan Selatan untuk membagikan pengetahuan sekaligus belajar dari lingkungan ponpes dan masyarakat sekitar. Tim mahasiswa dibagi menjadi beberapa tim, di antaranya Tim Magang Kedaireka, Tim Asistensi Mengajar, Tim KKN Tematik, Tim Membangun Desa, serta Tim Media dan Publikasi.
Tim magang Kedaireka terdiri dari 6 orang yang ditugaskan di pondok pesantren Miftahul Ulum dan terbagi menjadi 4 bidang, yaitu bidang Badan Pengelola Usaha Pesantren (BPUP), bidang Kewirausahaan, bidang Vokasi Santri, dan bidang Perikanan.
Tim Magang BPUP (Badan Pengurus Usaha Ponpes)
Tim Magang bidang BPUP bertugas memberikan pendampingan pembuatan laporan keuangan, membuat SoP (standar kerja yang disahkan oleh Ketua Yayasan Ponpes Miftahul Ulum). Mereka juga membuatkan program kerja sesuai dengan BPUP pesantren.
“Program kerja tersebut nantinya akan ditandatangani langsumng oleh pihak BPUP, jadi mereka tahu apa saja program kerja yang kami susun, misal kami menyusunkan jadwal rapat rutin untuk mereka,” jelas Arbainah, anggota Tim Magang Kedaireka bidang BPUP.
Vokasi Santri
Tim Vokasi Santri bertugas membantu dan membimbing para santri dalam  unit usaha yang ada. Tim ini juga membuatkan job sheet untuk para santri.
“Tugas utama kami membantu pembuatan buku panduan usaha untuk para santri, kami juga dibimbing langsung oleh pihak Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Adaro, Ka Hesy,” kata Lisna Dyanti, anggota Tim Kedaireka bidang Vokasi Santri.
Buku panduan usaha dirancang untuk bisa dijadikan para santri sebagai panduan untuk meneruskan usaha ponpes setelah kepengurusan ustadz di Ponpes Miftahul Ulum berakhir.
Kewirausahaan
Ponpes Miftahul Ulum memiliki 2 unit usaha, yaitu budidaya ikan patin, dan madu kelulut.  Tim kewirausahaan ULM fokus memberikan pelatihan pada usaha madu kelulut. Hal tersebut dikarenakan budidaya ikan patin membutuhkan waktu yang lebih panjang dan sudah memiliki distribusi pasar sendiri.
“Kewirausahaan sendiri memberikan pelatihan kepada BPUP dan para santri Ponpes Miftahul Ulum tentang pemasaran, pecah kloni, melakukan pelatihan pengemasan madu kelulut. Kewirausahaan bersama BPUP juga melakukan penambahan tanaman guna menyediakan kebutuhan lebah kelulut sendiri. Ada juga pemotretan produk, proses pembuatan, serta para pengurus madu kelulut,” jelas Aisyah Helda Wati, anggota tim Kewirausahaan.
Bidang kewirausahaan juga me-manage akun instagram Ponpes Miftahul Ulum untuk digunakan sebagai media promosi madu kelulut. Bukan hanya memperhatikan tentang pemasaran produk madu kelulut, Aisyah Helda Wati selaku Anggota tunggal Tim Kewirausahaan terjun langsung untuk panen madu kelulut bersama anggota BPUP Miftahul Ulum.
Perikananan
Tim bidang perikanan membantu pembuatan bak filtrasi resirkulasi air untuk meningkatkan kualitas air dan oksigen yang baik serta memaksimalkan pertumbuhan ikan. Bak filtrasi resirkulasi air yang dibuat tidak menggunakan listrik, namun dioperasikan secara otomatis selama 12 jam melalui tenaga panel surya.
Proker Mahasiswa  Magang Kedaireka
Tim Magang Kedaireka ULM bekerja sama dalam memajukan Ponpes Miftahul Ulum, seperti  merawat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ponpes dan mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dengan 5R (refuse, reduce,  reuse, recycle, dan  rot). Tim Magang Kedaireka juga mengajak santri memanfaatkan barang bekas dan melakukan pembersihan lingkungan sekitar Ponpes Miftahul Ulum bersama. “Selain itu, untuk menguatkan rasa kepedulian santri terhadap lingkungan, kami juga mengajak santri melakukan penghijauan di lingkungan pesantren,” ucap Annisa Soraya, anggota tim magang Kedaireka di Ponpes Miftahul Ulum.
Kesan dan Harapan
“Pertama kali datang, kami langsung ditemukan dengan Abah Guru Ponpes Miftahul Ulum, mereka menyambut kami dengan sangat welcome, tetangga juga sangat baik dan membantu kami, bisa dibilang selama 3 bulan kami sudah dekat dengan warga sekitar,” jelas Arbainah.
Lisna Dyanti turut menceritakan tentang pengalaman berharganya selama 3 bulan magang di Ponpes Miftahul Ulum. “Selama di sini saya pribadi banyak mendapatkan pengalaman berharga, saya merasa di sini kegiatan sangat produktif, meskipun juga dalam tim kadang terjadi sedikit permasalahan, kami belajar untuk mengatasi hal itu, dan kembali menjadi tim yang utuh,” ungkap Lisna.
“Selama magang di sini banyak hal yang dipelajari, dan dapat teman serta partner baru,” kata Arbainah.
“Alhamdulillah dengan adanya program PASS ini, saya bisa mengekspore dunia luar, belajar langsung ke lapangan bagaimana cara berkomunikasi dengan mahasiswa dan warga, sehingga bisa berkordinasi dengan baik,” ungkap Aisyah Helda Wati.
Hasbullah turut menuturkan harapannya untuk Ponpes Miftahul Ulum. “Semoga unit usaha di Ponpes Miftahul Ulum bisa berkelanjutan dan bisa memperbanyak produk. Madu kelulut bisa diekstrak, bipolen madu dijadikan masker, intinya usaha madu kelulut bisa berinovasi lebih ke depannya. Semoga anggota BPUP dan Pokja lain lebih mandiri dalam menjalankan usaha ini,” tutur Hasbullah.
Tim Magang Kedaireka ULM juga berharap agar usaha mereka selama magang  memberikan efek positif, dan bisa bertemu lagi dengan Bapak-bapak BPUP di Ponpes Miftahul Ulum. Lalu saat mengunjungi Ponpes lagi, mereka bisa melihat bahwa unit usaha Ponpes sudah maju dan mandiri. (Tim Media dan Publikasi ULM)